Dieng Temple Complex (Banjarnegara Regency, Central Java)

CAGAR_BUDAYA · Provinsi Jawa Tengah
Akses publik membutuhkan minimal 2x transit angkutan lokal/ojek dari Terminal Blitar. Parkir luas tersedia.
Desa Dieng Kulon
61.000 wisatawan / tahun (2024)
Omah Lumbung Dieng - radius 0.3 km

Sun Kissed Dieng Villa - radius 0.3 km

Village Homestay Dieng Syariah - radius 0.35 km

Fortune Cube - radius 0.6 km
Warung api selere raja - radius 0.3 km

Warung makan forever 2 - radius 0.9 km

Rumah makan boemi Dieng - radius 1.2 km
Area parkir: Area parkir yang luas tersedia untuk kendaraan pengunjung kompleks Candi Dieng.
Toilet: terdapat beberapa toilet yang tersebar di Kawasan Dieng temple
Mushola: Tersedia beberapa mushola bagi wisatawan yang ingin beribadah di Kawasan Dieng temple tersebut
Guide HPI: terdapat guide lokal Dieng yang telah memiliki sertifikat di bidang pariwisata untuk memandu rombongan
Outbound/fungame: terdapat area fasilitas tambahan bagi pengunjung yang ingin melakukan fungame
Jalan akses utama: Candi Dieng terletak di Dataran Tinggi Dieng. Akses jalan utama menuju Dieng umumnya melalui Wonosobo atau Banjarnegara, dengan kondisi jalan beraspal yang baik namun melewati jalur pegunungan yang menanjak dan berliku-liku. Papan penunjuk arah ke kawasan wisata Dieng tersedia.

Kendaraan pribadi: Pengunjung dapat menggunakan kendaraan pribadi (mobil/motor) dengan kondisi prima. Di area Dieng, seringkali digunakan Jeep Wisata (sewa) untuk menjelajahi berbagai spot wisata termasuk candi-candi di Dieng.

Angkutan umum: dari kota besar, pengunjung bisa naik bus malam/antar kota menuju Terminal Mendolo Wonosobo. Dari Terminal Wonosobo, perjalanan dilanjutkan menggunakan mikro bus (shuttle micro bus) reguler yang khusus melayani rute Wonosobo–Dieng dengan tarif terjangkau.
Halte dan terminal angkutan umum: Terminal utama untuk bus luar kota adalah Terminal Mendolo Wonosobo. Dari terminal ini, pengunjung harus melanjutkan perjalanan ke kawasan Dieng menggunakan mikro bus (shuttle bus lokal) yang memang melayani rute Wonosobo–Dieng. Mikro bus ini menjadi angkutan transit utama bagi wisatawan umum.

Signage (papan petunjuk dan informasi): Di area candi utama, tersedia papan informasi dan penunjuk arah untuk navigasi di antara candi-candi yang letaknya berdekatan. Papan informasi sejarah dan arkeologi candi juga tersedia.
Website Resmi: Informasi utama dikelola oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Banjarnegara dan/atau Wonosobo. Untuk event besar seperti Dieng Culture Festival, tersedia website resmi terpisah (misalnya http://festivaldieng.id) yang berfungsi sebagai pusat informasi dan pendaftaran.

Media Sosial: Akun-akun media sosial promosi pariwisata Dieng (seringkali oleh Dinas atau Kelompok Sadar Wisata/Pokdarwis) sangat aktif memberikan update visual keindahan alam, fenomena alam, event budaya (seperti Ruwatan Rambut Gimbal), dan kondisi terkini kompleks candi.

Navigasi Digital: Kompleks Candi Arjuna (pusat Dieng) dan spot wisata Dieng lainnya terdaftar dan mudah ditemukan di Google Maps. Navigasi digital sangat penting bagi wisatawan untuk berpindah di antara berbagai lokasi wisata yang terpisah.
Kawah Sikidang: Kawah vulkanik aktif yang mudah diakses, di mana pengunjung dapat melihat lumpur panas dan uap belerang mengepul dari permukaan bumi.

Telaga Warna & Telaga Pengilon: Dua telaga yang bersebelahan dengan fenomena alam unik, di mana Telaga Warna dapat menunjukkan perubahan warna airnya karena kandungan sulfur.

Bukit Sikunir: Lokasi terkenal untuk menikmati pemandangan matahari terbit (Golden Sunrise) di atas lautan awan dengan latar belakang jajaran gunung (Gunung Sindoro dan Sumbing).

Batu Pandang Ratapan Angin: Gardu pandang yang menawarkan panorama terbaik dari Telaga Warna dan Telaga Pengilon dari ketinggian.
Ritual Cukur Rambut Gimbal (Ruwatan): Ini adalah ritual sakral inti DCF, yaitu upacara pencukuran rambut anak-anak berambut gimbal (anak bajang) yang dipercaya sebagai titisan dewa di Dataran Tinggi Dieng. Ritual ini sarat akan makna budaya, spiritual, dan tradisi lokal.
Penerbangan Lampion: Menjadi magnet utama DCF, di mana ribuan lampion diterbangkan ke langit malam Dieng, menciptakan pemandangan yang sangat indah, romantis, dan syahdu.
Pertunjukan Seni dan Musik: Festival ini juga diisi dengan pertunjukan seni tradisional, musik jazz di atas awan (Jazz Atas Awan), dan pameran produk lokal.